BANTEN72-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon menyoroti penanganan kebakaran yang terjadi di PT Taruna Bina Sarana (TBS) beberapa waktu yang lalu oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon yang dinilai lambat. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I dengan Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan serta PT Taruna Bina Sarana (TBS).
Ketua Komisi I DPRD Cilegon dari Fraksi PAN, masduki mengatakan, lambatnya penanganan kebakaran itu terjadi karena minimnya komunikasi dan sosialisasi yang dilakukan industri dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
“Saya melihat disini ada komunikasi yang minim, sehingga proses pemadaman sangat lama. Harusnya begitu ada informasi mengenai kebakaran, langsung respon cepat. Kemudian juga dari pihak industry yang tidak ada data. Dimana, simpang siur data industry tersebut, apakah bahan kimia atau bukan yang terbakar,”kata Masduki, Kamis, (13/10/2022).
Ia menuturkan, dari kejadian tersebut, dirinya meminta agar DPKP Kota Cilegon dan Industry saling bersinergi dan melakukan komunikasi. Apalagi, industry mempunyai asosiasi atau zona-zona yang sudah dibagi menjadi beberapa kawasan.
“Kalau komunikasinya bagus, kemudian juga sudah dilakukan sosialisasi penanganan pemadaman seperti apa, maka saya kira bisa diminimalisir api yang membakar tersebut dan dapat dilakukan penanganan dengan cepat,” ujarnya.
Selain itu, Masduki juga meminta kepada pihak industri di Cilegon agar memiliki kepedulian sosial terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran paska terjadinya kebakaran tersebut.
“Satu hal yang kami sayangkan, sesudah pasca kebakaran, harusnya Industry melakukan trauma healing terhadap masyarakat dan memberikan bantuan yang lainnya. Jangan sampai tidak, karena saya juga mendengar ada yang mengungsi,”tuturnya.
Sementara itu, Kepala DPKP Kota Cilegon, Damanhuri mengatakan, terkait dengan penanganan kebakaran di PT TBS, pihaknya meminta kepada seluruh industri di Kota Cilegon agar memperhatikan standarisasi alat pemadam kebakaran yang ada. Namun Demikian, ia tidak menampik tumpang tindihnya peraturan yang ada membuat dirinya kesulitan pada saat melakukan penanganan kebakaran pada industri.
“Dalam waktu dekat ini,kami akan mendatangi lokasi kebakaran untuk mencari tahu penyebab kebakaran. Dan setiap tahun, kami selalu melakukan sosialisasi kepada pihak industri dan masyarakat terkait pencegahan dan penanganan kebakaran,”ungkapnya. (Red/BTN72)***
Komentar