Pemkab Upayakan Teknologi Modifikasi Cuaca

BANTEN72-Pemerintah Kabupaten Lebak mengupayakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan hujan buatan untuk mengatasi kekeringan akibat fenomena El Nino yang terjadi saat ini. Modifikasi cuaca tersebut kini mulai diperlukan, karena saat ini sudah 12 Kecamatan di Lebak yang mengalami krisis air bersih.

“Hingga hari ini ada 12 kecamatan yang mengalami krisis air bersih,” kata Asisten daerah (Asda) ll Pemkab Lebak, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ajis Suhendi, kepada Wartawan, Selasa(22/08/2023).

Untuk itu, Pemkab Lebak kini mengajukan permohonan TMC kepada BPBD Provinsi Banten dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Permohonan TMC itu agar dilakukan hujan buatan melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) karena wilayah Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir ini tidak ada hujan, sehingga mengalami kekeringan.

Baca juga:  KPM di Pandeglang Harus Bijak Gunakan  Uang Program Sembako

Kekeringan itu melanda 12 kecamatan di antaranya Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, Cihara, Bayah, Warunggunung, Maja, Sajira, Cimarga dan Leuwidamar.

Akibat kondisi tersebut dinilai bakal mengancam produksi pangan. Untuk itu pihaknya berharap BRIN bisa melakukan TMC dengan hujan buatan.

“Kami meyakini dengan hujan buatan itu bisa terpenuhi ketersediaan air bersih dan produksi pangan bisa dipanen,” kata Ajis.

Baca juga:  Akademisi: Wajar Bemunculan Banyak Calon Bupati Pandeglang 2024, Pilkada Ini Ruang Demokrasi

Saat ini, lanjut dia, untuk mendapatkan pasokan air bersih warga mengambil air sungai yang jaraknya bisa mencapai 1 kilometer dari pemukiman. Selain itu masyarakat juga ada yang mengambil air dari sumber mata air, namun harus pagi hari, sebab jika siang hari kering.

Dengan demikian, Pemkab mengoptimalkan pendistribusian pasokan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih.

Baca juga:  Cuaca Cerah Diprediksi Selimuti Sejumlah Kota Besar di Indonesia

Pendistribusian air bersih untuk hari ini ke desa di Kecamatan Sajira sebanyak 18 ribu liter dengan menerjunkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki.

“Kami minta masyarakat mengajukan permohonan air bersih melalui aparat kecamatan, jika terjadi krisis air bersih,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama membenarkan jika saat ini Pemkab melalui BPBD Lebak akan mengakukan permohonan TMC kepada BPBD dan BMKG.*

Komentar