Kekeringan di Kabupaten Lebak Meluas, Sebanyak 50 Hektare Tanaman Padi Gagal Panen

BANTEN72- Kekeringan akibat dampak kemarau di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meluas. 

Saat ini sekitar 50 hektare (ha) tanaman padi milik petani di Lebak mengalami gagal panen.

Selain terjadi gagal panen , akibat kekeringan menyebabkan warga Lebak kesulitan air bersih.

“Kita tetap upayakan penanganan  dampak kekeringan  yang puncaknya terjadi Agustus-September 2023  dengan mendistribusikan air bersih kepada warga,  dan melakukan pompanisasi untuk pertanian,” kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi   Jumat 18 Agustus 2023.

Ia menjelaskan, Pemkab Lebak sebelumnya sudah melakukan reboisasi di daerah hulu sungai untuk mengantisipasi kekeringan agar tidak menimbulkan krisis air.

Baca juga:  Bantuan Terbatas, Warga Terdampak Kekeringan di Lebak  Terpaksa Beli Air Mineral Isi Ulang

Reboisasi itu , kata Ade dengan menanam tanaman keras, di antaranya jati, albasia, pulay, laban, mahoni, durian, kecapi, hingga bambu, yang bisa menyimpan air, sehingga kondisi aliran sungai tetap berair.

Ade mengakui kekeringan saat ini menjadi ancaman gagal panen dan krisis air bersih. Namun, pihaknya hingga kini belum menetapkan status darurat kekeringan, karena masih bisa ditangani dengan baik.

Pendistribusian pasokan air bersih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke lokasi-lokasi krisis air bersih agar masyarakat kebutuhan air masyarakat untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) terpenuhi.

Baca juga:  Pengumuman Penerimaan Pantarlih KPU Kabupaten Lebak untuk Pemilu 2024

Selain itu,  melakukan pompanisasi dari air sungai ke areal persawahan yang mengalami kekeringan agar bisa menyelamatkan tanaman padi tersebut. Sedangkan, areal persawahan yang tidak memiliki sumber air permukaan itu dipastikan gagal panen.

“Kami terus melakukan pemantauan dampak El Nino itu dan tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi status darurat kekeringan,” kata Ade.

Baca juga:  Demokrat Cilegon Dan PAN Siap Berkoalisi di Pilkada Kota Cilegon

Ia menyebutkan kekeringan di Kabupaten Lebak melanda  Kecamatan Bayah, Wanasalam, Gunungkencana, Banjarsari, Maja, Cibadak, Leuwidamar, Rangkasbitung dan Kalanganyar.

Kekeringan itu patut diwaspadai karena mengancam ketersediaan pangan dan penyebaran penyakit menular, seperti infeksi saluran pernapasan akut dan diare. Selain itu rawan kebakaran di pemukiman warga dan kawasan hutan.

Saat ini kata Ade, Pemkab terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan berbagai elemen masyarakat untuk penanganan kekeringan tersebut. “Kami berharap kemarau itu tidak menimbulkan bencana,” kata Ade.

Komentar