BANTEN72- Dimyati Natakusumah yang namanya populer disapa Mr. DIM meramaikan perhelatan pemilihan gubernur Banten menyabet penghargaan dengan kategori kesejehtaraan sosial.
Penghargaan tersebut diterima dalam sebuah acara berita satu malam apresiasi satu inspirasi dengan tema ” Inisiatif Setrategis Untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan” di Jakarta pada Kamis (25/7/2024).
Penghargaan tersebut juga diberikan kepada beberapa tokoh dan figur lainnya di Indonesia.
Hadir pada acara tersebut Wakil Presiden terpilih Gibran Raka Buming Raka dan Mendagri Tito Karnavian.
Sementara itu penghargaan tersebut diberikan kepada Dimyati karena sebagai publik figur yang pernah menjabat atau mantan Bupati Pandeglang dua periode 2000-2009.
Semasa menjabat bupati , Dimyati satu-satunya kepala daerah di Indonesia waktu itu melakukan terobosan bidang kesejahteraan sosial dengan menggulirkan program raskin gratis kepada masyarakat pra sejahtera di Kabupaten Pandeglang.
“Iya Pak Dimyati kemarin mendapat undangan menerima penghargaan kategori sosial. Pak Dimyati waktu menjabat Bupati Pandeglang telah melakukan inovasi kebijakan menggratiskan raskin untuk masyarakat,” kata Dadan Setiawan juru bicara Dimyati Natakusumah kepada Banten72.com, Jumat (26/7/2024).
Sementara itu Dimyati Natakusumah menyampaikan rasa syukur karena mendapat kepercayaan diberikan penghargaan kategori sosial.
“Penghargaan ini sebuah kepercayaan dan ini menjadi motivasi serta mengenang memori saya semasa menjabat bupati Pandeglang dua periode 2000-2009,” kata Dimyati.
Dimyati yang merupakan suami dari Bupati Pandeglang menjabat sekarang Hj. Irna Narulita menyatakan waktu menjabat bupati dulu pernah menggulirkan program raskin gratis , magrib mengaji, insentif guru ngaji amben, insentif ulama dan santunan bagi warga Pandeglang yang meninggal dunia.
“Saya juga pernah memberikan reward kepada masyarakat dan aparat yang berhasil memberantas minuman keras , termasuk perjudian. Ini semua saya ikhtiarkan demi kemaslahatan daerah dan memberikan rasa aman serta menjaga marwah Pandeglang sebagai kota sejuta santri seribu ulama,” kata Dimyati.
Selain itu Dimyati juga sempat menggulirkan pembangunan jalan hotmix, pembangunan ratusan masjid Jami.
“Ada hal yang saya lakukan di kalangan pegawai pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan memberi tanda pangkat dan golongan kepada setiap pegawai. Ya dulu pegawai pemerintah di Pandeglang seragamnya memakai balok atau tanda pangkat untuk membedakan golongan dan eselon pegawai,” kata Dimyati. ***
Komentar