Puluhan Hektare Sawah di Maja Gagal Penen

BANTEN72 – Sekitar 20 hektare lahan sawah   milik petani di Kampung Nehener, Desa Buyutmekar, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, mengalami  gagal panen. Kegagalan tersebut disinyalir disebabkan oleh kekeringan  di wilayah tersebut yang telah berlangsung sekitar tiga bulan, tentu saja, akibat gagal panen itu menjadi kerugian tersendiri bagi para petani.

Majen, seorang petani di Desa Buyutmekar mengatakan, kegagalan panen tersebut tentunya membuat petani gigit jari dan kesulitan mendapatan beras untuk dikonsumsi sehari hari.  Apalagi kata dia, pekerjaan sebagai petani merupakan satu satunya mata pencaharian mereka, sehingga dengan gagal panen, maka kesempatan mereka untuk makan dan menghidupi keluarga menjadi sirna.

“Sudah tiga bulan sawah milik petani di sini mengalami kekeringan. Imbasnya, kami mengalami kegagalan panen, sehingga kami merasa rugi dan tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari hari, maklum saja bertani ini merupakan ladang usaha kami satu satunya,”kata Majen, kepada wartawan, di Kecamatan Maja, Senin(07/08/2023).

Baca juga:  Teken MoU dengan Kejari, Bapenda Optimistis Capai Target PAD Rp84 Miliar

Kata Majen, selama tiga bulan terakhir ini para petani tidak menjalankan aktifitas mengurus sawah. Selama itu pula, para petani mengharapkan agar padi yang mereka tanam dapat membuahkan hasil panen meski pasokan air tidak terpenuhi, namun saat hitungan masa tanam tiba waktu memanen, padi disawah yang mereka tanam tidak tumbuh dengan maksinal dan tidak menghasilkan padi sama sekali.

“Kami hanya menunggu padi di sawah tumbuh dengan maksimal. Namun harapan kami itu sirna sudah, karena pertumbuhan padi tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan berbuah pun tidak,”ucap Majen.

Sementara itu,  Kepala Desa Buyutmekar,  Ujang Tisna membenarkan jika   saat ini lahan sawah milik para petani menjadi   kering.  Bahkan areal persawahan sebagian sudah retak retak, sehingga secara otomatis   tanaman padi mati dengan sendirinya, dan menyebabkan   gagal panen.

Baca juga:  Pilkada Lebak 2024, KPU: Dana Kampanye Pasangan Sanuji-Dita Terbesar

Peristiwa gagal panen di Desanya itu kara Ujang Tisna, menjadi kesedihan tersendiri bagi warganya. Karena sehari hari mayoritas dari mereka berprofesi sebagai petani, untuk itu pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah untuk mengatasi kekeringan yang terjadi saat ini.

“Iya pak, petani disini mengalami gagal panen, karena kekeringan yang terjadi tiga bulan terakhir ini. Berdasarkan laporan yang ada, sawah yang mengalami kekeringan dan gagal panen sekitar 20 hektar,”ucap Ujang Tisna.

Ditempat terpisah,  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat membenarkan adanya kejadian gagal panen di Desa Buyutmekar. Berdasarkan laporan dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) disana telah terjadi kekeringan di Kelompok Tani Mekar seluas 25 hektar.

Baca juga:  PT. Chandra Asri Sumbang Aspal Plastik Untuk Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Cilegon

Kekeringan tersebut menyebabkan tanaman padi mengalami kegagalan panen. Karena padi yang ditanam berusia 35 sampai hari setelah tanam(HST) tidak berhasil tumbuh maksimal  sampai panen.

Sampai saat ini kata Rahmat belum ada laporan resmi dari petugas POPT tentang lahan puso akibat kekeringan tersebut. Hanya saja, berdasarkan laporan sementara dari 25 hektar lahan yang ada disana, kerusakan yang terjadi sekitar dua belas hektar dalam kategori ringan, dalam keadaan sedang tujuh hektar dan kategori berat seluas enam hektar.

“Berdasarkan laporan ada kejadian kekeringan disana. Tapi belum ada laporan resmi dari petugas POPT, karena secara teknis mereka yang dapat menentukan lahan tersebut masuk kategori gagal panen/puso atau tidak,”kata Rahmat. (B-04)

Komentar