BANTEN72- Setelah bermunculan banyak figur, lima partai politik (parpol) di Pandeglang berpotensi kuat untuk mengusung bakal calon bupati Pandeglang pada Pilkada 2024 mendatang.
Menurut informasi beredar di kalangan elit politik bahwa kelima parpol yang ramai mewacanakan bakal calon bupati yakni PKB, Gerindra, PPP, PKS dan Golkar.
Seperti yang disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Fikri Pebriansyah , bahwa Gerindra sebagai partai peraih 7 kursi di DPRD telah menyiapkan dua nama figur bakal calon bupati yakni Udi Juhdi (Ketua DPRD Pandeglang) dan Rifki Hermiansyah (anggota dewan terpilih Provinsi Banten.
Sedangkan Partai Golkar juga lebih awal mewacanakan figur Fitron Nur Ikhsan sebagai bakal calon Bupati Pandeglang. Fitron adalah caleg DPRD Banten Golkar yang terpilih kembali.
Sementara itu Ketua DPC PPP, E. Supriadi menyampaikan bahwa dari awal partainya memiliki figur bakal calon bupati dari eksternal yakni Entus Mahmud.
“Iya, kalau untuk figur kita wacanakan Entus Mahmud. Namun keputusan akhirnya nanti tergantung DPW dan DPP,” kata E. Supriadi kepada Banten72.com, Senin (25/3/2024).
Selain itu untuk PKB sempat mewacanakan nama Risya Azzahra Rahimah Natakusumah sebagai bakal calon bupati Pandeglang 2024.
Kemudian.untuk PKS telah mewacanakan nama Ketua DPD PKS Tubagus Asep Rafiudin didaulat oleh para kadernya untuk maju pada Pilkada Pandeglang 2024. Asep yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Pandeglang.
Sementara itu seorang akademisi dari Univetsitas Mathla’ul Anwar Said Ariyan menilai wajar ketika bermunculan banyak figur menjelang Pilkada Pandeglang. Para figur itu sedang mencari panggung untuk meramaikan bursa Pilkada Pandeglang yang akan digelar 2024 mendatang.
Namun makna pentingnya masyarakat perlu kesadaran tinggi untuk memilih calon bupati Pandeglang yang memiliki komitmen memajukan Pandeglang.
“Iya munculnya banyak nama – nama yang beredar di publik merupakan fenomena yang wajar dan ini menarik. Disebut wajar , karena tersedia ruang demokrasi yang konstitusional bagi warga negara yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri menjadi calon kepala daerah,” kata Said Ariyan.
Ia melihat bahwa kemunculan figur bakal calon bupati tentu menarik perhatian publik. Namun demikian pemimpin yang mengelola demokrasi di Pandeglang harus memiliki effort yang di atas rata rata terutama demokrasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Artinya, masyarakat perlu punya kesadaran yang tinggi bahwa memilih bupati Pandeglang kedepan tidak cukup dengan referensi perolehan suara yang tinggi ketika pemilu legislatif 2024, atau karena popularitas, atau juga karena suatu klan tertentu ,” katanya.
Komentar