BANTEN72- Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis untuk membantu anak anak sekolah yang ada di berbagai wilayah Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kelaparan dan malnutrisi, terutama di kalangan anak-anak terhadap kekurangan gizi.
Program ini resmi dimulai pada awal Januari 2025 dengan penyediaan makanan sehat dan bergizi di sejumlah dapur umum yang tersebar di berbagai kota. Setiap harinya, ribuan warga kurang mampu dapat menikmati hidangan gratis yang terdiri dari makanan kaya nutrisi, seperti nasi, sayuran, lauk pauk, serta buah segar.
Salah satu lokasi yang akan dilaksanakan program ini adalah di Kecamatan Citangkil, Cilegon. Tanggapan dari seorang guru bernama Ida farida mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
“Sangat setuju dan baik sekali apabila makanan bergizi sesuai kebutuhan anak anak, yaitu 4 sehat 5 sempurna. Baik sekali untuk membantu anak anak yang tidak bisa membawa bekal tiap hari karena kurang akan ekonomi, saya selaku guru sangat setuju dengan adanya program makan bergizi gratis di sekolah, karena tidak semua orang tua mampu membekali anaknya makanan 4 sehat 5 sempurna yang bergizi dan tidak ada perbedaan dalam bekal anak anak semua sama makan bergizi dari pemerintah. Semoga program ini segera berlangsung di seluruh sekolah Indonesia apalagi yang terpencil,” kata Ida Farida dengan penuh haru, Sabtu 25 Januari 2025.
Program ini juga didukung oleh banyak relawan yang membantu dalam proses memasak dan distribusi makanan.
Keberlanjutan program ini akan bergantung pada dukungan pemerintah daerah, donatur, serta partisipasi masyarakat. Pihak penyelenggara juga mengajak perusahaan swasta untuk turut berkontribusi melalui donasi bahan makanan atau dana.
Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis, diharapkan kesenjangan sosial di bidang pangan dapat berkurang, dan masyarakat Indonesia semakin sehat serta sejahtera.
Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. (Khansa Luqyana Meida)
Komentar