Ada Masjid Kuno di Gunung Karang Pandeglang, Penasaran Siapa Pendirinya

Masjid Kuno. (Bt72)

BANTEN72- Sebuah bangunan Masjid Kuno yang usianya ratusan tahun yang lokasinya terletak di Gunung Karang, Kampung Pasir Angin , Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang.

Bangunan tersebut dikenal dengan sebutan Masjid Kuno, selain materialnya masih asli terbuat dari kayu pada bagian tiang dan pintunya juga  Masjid Kuno itu lebih dulu ada sebelum warga sekitar tinggal di daerah tersebut.

Sementara bangunan Masjid Kuno itu memiliki ukuran panjang sekitar 12 meter dan lebar 8 meter.

Hingga sekarang bangunan masjid tersebut masih utuh, dan bahkan bagian tiangnya masih tampak asli. Namun warga sekitar kehilangan sejarah , sehingga tidak mengetahui secara pasti kapan masjid itu berdiri  dan siapa tokoh ulama atau syeikh yang pertama kali mendirikan  masjid tersebut.

Baca juga:  KNPI Cilegon Gelar Turnament Futsal

Karena kehilangan jejak sejarah atau silsilah , maka warga menyebut masjid itu adalah masjid kuno.

Dikutip Banten72.com dari berbagai sumber menyebutkan bahwa masjid tersebut  berdiri sebelum zaman penjajahan  Belanda. Bahkan sejak zaman Belanda masjid itu menjadi tempat persembunyian  para tokoh pejuang, ulama dan rakyat.

Sekelumit cerita itu diyakini warga, karena sampai sekarang pada bagian tiang kayu itu terdapat bekas peluru yang diduga bekas serangan tentara Belanda.

Selain itu sebagian warga ada yang  menyebutkan bahwa  bahwa Masjid Kuno  itu merupakan Masjid Syeikh Karan, ulama besar pada masa Kesultanan Banten.

Baca juga:  Ini Lima Figur Calon Sekda Pandeglang Serahkan Berkas ke Sekretariat Pansel

Bangunan Masjid Kuno menyerupai surau seperti zaman kerajaan Islam, dan bangunan Masjid Kuno ini tepat menghadap ke Gunung Karang , Kabupaten Pandeglang.

Pada Masjid Kuno ini terdapat dua pintu samping (kiri-kanan) dan satu pintu masuk bagian depan. Di atap masjid terdapat kubah yang terbuat dari kayu, dan tiang-tiang masjid masih kuat  , termasuk umpak atau pondasi bawah masjid juga terbuat dari kayu.

Sedangkan pada bagian depan masjid tempat imam masih terlihat utuh, termasuk benda kuno seperti bedug dan tongtong di luar masjid masih tampak bagus.

Baca juga:  KKM   Untirta  Kelompok 73 Berikan Edukasi Siswa di Sekolah, Soal Bahaya Bullying

Selain itu, di samping kanan masjid juga terdapat sumber mata air yang mengalir yang diyakini tak pernah kering atau habis.

Menurut cerita warga, keanehan Masjid Kuno tersebut muncul saat warga hendak merehab bagian tiangnya.

Setelah tiang masjid diganti dengan kayu baru, entah ada kekuatan gaib apa, tiba-tiba pagi harinya tiang kayu tersebut kembali ke semula (ke bangunan aslinya) dan dari kejadian itu, warga akhirnya melestarikan dan merawat masjid tersebut.

Selain itu Masjid Kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun  ini telah dipasang pelang situs cagar budaya oleh pemerintah. (Bt72)***

Komentar