Pejabat Gubernur Al Muktabar Launching Pelajar Anti Korupsi, Mampukah Memutus Rantai Korupsi Di Provinsi Banten?

BANTEN 72 – Beberapa waktu lalu Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan nilai-nilai anti korupsi sangat penting untuk dapat ditanamkan dalam diri sejak dini kepada para siswa, para siswa adalah generasi penerus kedepan atau dimasa yang akan datang.

Hal itu di sampai Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar usai membuka Focus Group Discussion dan Launching generasi pelajar anti korupsi yang mengusung tema “membangun kesadaran dan partisipasi pelajar dalam pencegahan korupsi di Provinsi Banten”.

Acara Launching pelajar anti korupsi tersebut berlangsung di Aula lantai 3 Inspektorat Provinsi Banten KP3B.

Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar juga mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Provinsi Banten.

Pada kesempatan tersebut Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar juga berpesan kepada semua guru agar dapat memberikan pemahaman dan contoh terkait dengan nilai-nilai anti korupsi kepada siswanya.

Benarkah cara ini bisa mengurangi Indeks Persepsi Korupsi dan bagaimana tanggapan warga tentang hal ini?

Berikut informasinya sebagaimana dikutip Banten 72 dari YouTube Muslimah Media Center.

Seburuk apa pengaruh korupsi bagi kehidupan masyarakat?

Tanggapan beberapa warga ketika ditanya apa pengaruh korupsi terhadap kehidupan warga, tentu korupsi sangat berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat karena korupsi jelas-jelas merugikan negara dan masyarakat, seharusnya negara ini mampu menyejahterakan rakyatnya namun bagaimana negara yang seharusnya kaya raya namun karena keserakahan dan ulah para koruptor banyak negara-negara yang malah menjadi miskin karena utang ke luar negeri yang semakin menumpuk sementara korupsi terus merajalela.

Baca juga:  Wakil Ketua DPRD: Jangan Anggap Sepele Wabah DBD di Pandeglang

Mengapa kasus korupsi masih terus terjadi?

Mungkin karena korupsi itu dianggap hal yang menarik dan kurang berpegang teguh terhadap ajaran agama.

Lantas apa harapan anda terhadap para pelajar?

Harapan terhadap pelajar, pelajar haruslah rajinlah belajar dan harus berpegang teguh pada nilai-nilai agama beraklakul karimah namun pelajar juga harus mempunyai sosok yang bisa dia tiru (bisa digugu dan ditiru) sosok itulah yang semestinya ada di negeri ini.

Pemprov Banten Launching pelajar anti korupsi, apakah cukup untuk mencegah tindakan korupsi di masa depan?

Launching pelajar anti korupsi mungkin ini langkah awal yang baik memberi pemahaman untuk pencegahan korupsi namun tentu perlu tidak lanjut dari program ini ada tidak, karena semua program itu bagus hanya tindak lanjut dan realisasinya yang kurang kadang malah tidak ada, tentu ini PR besar buat Pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

Lantas upaya apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan generasi dari tindak korupsi?

Upayanya sebenarnya pemerintah Provinsi Banten dengan mengadakan Lonching pelajar anti korupsi itu salah satu bentuk upaya pencegahan korupsi tinggal bagaimana kita bisa mendukungnya dan mensukseskan program tersebut dan menjalaninya dengan konsisten.

Korupsi di negeri kita ini memang semakin menggila dibutuhkan upaya supaya budaya korupsi ini tidak diwariskan kepada generasi mendatang.

Jika upaya tadi tidak cukup untuk mencegah prilaku korupsi dengan cara apa lagi solusinya?

Sejatinya korupsi terjadi karena ada niat dan kesempatan, niat berasal dari individu manusia itu sendiri yang mungkin sedang lemah imannya.

Baca juga:  STAI dan STKIP Syekh Manshur Gelar Mapeka-PKKMB, Membangun Harmoni di Lingkungan Kampus

Sedangkan adanya kesempatan untuk korupsi berasal dari sistem kehidupan manusia yang memberikan celah terjadinya korupsi.

Tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh pemahamannya sendiri tergantung dari pemikirannya yang dimiliki.

Jadi seseorang yang berpikir untuk korupsi itu akan menjadi cikal bakal ia melakukan tindakan terlarang, itu jika dilihat dari aspek prosonal.

Lantas bagaimana dengan sistem kehidupan yang mengatur kita benarkah aturan kehidupan yang kita pakai saat ini memberikan celah manusia melakukan tindakan korupsi sebagaimana kita lihat saat ini anak-anak dididik dalam sistem pendidikan sekuler yaitu sistem pendidikan yang menjauhkan Islam dari proses pendidikan dalam melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar, belum lagi ditambah keluarga yang cenderung sekuler yang minim pengetahuan agama dan lebih fokus mencari materi.

Maka wajar jika output nya adalah pelajar-pelajar yang memiliki pemikiran tingkah laku sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan.

Generasi ini hanya mengambil agama sebatas ibadah ritual sedangkan dalam menjalani hidup dia tidak akan menjadikan agama sebagai petunjuk.

Para pelajar pun hanya akan menjadikan kepuasan materi sebagai tolak ukur kebahagian, mereka menjadi generasi muslim yang jauh dari kepribadian Islam.

Karena itu tidak mungkin menghapuskan korupsi di negeri ini selama pendidikannya masih menganut sekuler kapitalis.

Sebagai gambarannya dalam sistem pemerintahan konsep kapitalis sekuler yaitu sistem demokrasi telah berhasil mendirikan lembaga anti rasuah atau lembaga anti suap menyuap dengan segudang masalah.

Namun nyatanya hukuman tersebut tidak memberikan efek jera bahkan sebaliknya seperti yang kita lihat korupsi semakin merajalela.

Baca juga:  DPKP Pandeglang Bina 27 Kelompok Tani Lewat Sekolah Lapangan

Kondisi ini mengisyaratkan bahwa ada celah dalam tata aturan demokrasi yang memberikan kesempatan pada manusia untuk membuat aturan tanpa memperdulikan tuntunan ajaran agama.

Sistem agama Islam menawarkan solusi yang komprehensif mulai dari penerapan sistem aturan penjagaan, ketakwaan individu dan masyarakat hingga pemberian sangsi yang tegas dan membuat jera.

Semua sistem aturan Islam didasarkan pada keimanan dan ketaqwaan aturan yang dibuatpun berdasar dari tuntutan Al Qur’an dan As sunah.

Dengan adanya pendidikan keimanan yang diberikan kepada masyarakat dan individu melalui penerapan sistem pendidikan Islam akan mampu membentuk peserta didik menjadi muslim yang taat, mampu menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Dan hal ini sangat mudah terwujud karena nuansa keimanan sudah terbentuk sejak dini baik dilingkungan Pendidikan formal yaitu sekolah maupun non formal yaitu keluarga dan keluarga sendiri menjadi benteng awal pembentukan individu yang taat kepada syari’at.

Namun meski sudah ada penjagaan sejak dini bulan tidak mungkin ada individu yang melenceng dari syariat, berbuat curang misalnya seandainya ada individu yang demikian maka akan ada hukuman atau sangsi yang tegas karena hukuman dalam Islam sebagai penebus dosa di dunia sekaligus pencegah yang membuat orang lain berpikir ulang kalau ingin berbuat hal yang demikian.

Inilah solusi komprehensif yang bisa mencegah atau menghindarkan diri dari tindakan korupsi yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan kita, ketimbang hanya Lonching pelajar anti korupsi tapi tanpa ada tindak lanjutnya, semoga informasi bermanfaat.

Komentar