Soroti Pandeglang Banyak PR Pembangunan, Demo Mahasiswa Diwarnai Insiden Jebol Gerbang DPRD

BANTEN72– Aksi demo mahasiswa yang  tergabung dalam  Aliansi Gerakan Pemuda Oktober (Gapok) Kabupaten Pandeglang demo di dua lokasi depan Gedung Setda dan Gedung DPRD  Pandeglang,  berujung ricuh pada Senin (30/10/2023) sekitar pukul 15.00.

Bahkan aksi yang berlangsung hingga petang hari ini sempat diwarnai insiden kecil dimana massa  menjebol gerbang Gedung DPRD Pandeglang.

Berdasarkan pantauan , jebolnya gerbang Kantor DPRD Pandeglang ini dipicu lantaran massa Aliansi Gerakan Pemuda Oktober Kabupaten Pandeglang tidak diizinkan  masuk ke area dalam Kantor DPRD Pandeglang untuk menemui anggota DPRD Pandeglang, sehingga terjadi aksi saling dorong antar massa aksi dengan pihak kepolisian yang menyebabkan jebolnya gerbang Kantor DPRD Pandeglang.

Baca juga:  Ponpes Alkausar di Munjul Kabupaten Pandeglang  Ludes Terbakar  

Dalam orasinya mahasiswa juga  menyoroti bahwa selama ini  masih banyak pekerjaan rumah (PR)  dalam hal program pembangunan.

Selain itu mahasiswa juga menilai banyak polemik yang terjadi di Kabupaten Pandeglang. Mulai dari persoalan ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, insfrastruktur, sosial, lingkungan, kebudayaan, pertanian, pariwisata. Termasuk masalah program setrategis nasional atau PSN  seperti jalan tol Serang-Panimbang hingga Gopark Ujung Kulon.

Ketua Umum HMI Cabang Pandeglang Entis Sumantri mengatakan, bahwa momentum Hari Sumpah Pemuda merupakan suatu pengingat, tentang besarnya peran pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Baca juga:  Yoyon Salam Komando Bersama Ketua DPC PPP Pandeglang, Pertanda Sinyal Kuat Koalisi

“Sumpah Pemuda sendiri merupakan ikrar para pemuda yang dibacakan saat Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober lalu,”kata Entis.

Ia menyatakan,  persoalan yang masih menjadi PR di Pandeglang yakni  masih lemahnya SDM dan minimnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang. Selain itu, maraknya persoalan kekerasan Seksual pada perempuan dan anak, serta konflik agraria yang masih tinggi,”sambungnya.

Menurut Entis, sejumlah polemik tersebut hingga saat ini masih belum terentaskan dan masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang.

“Polemik itu semua masih menjadi PR bagi pemerintah daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH),”ujarnya.

Baca juga:  PWI Pandeglang Gerakan Tanam Pohon dan Bersih-bersih  Mata Air Ciwasiat, Kapolres, DLH , Perumdam dan Camat  Ikut Serta

Entis menegaskan, bahwa masih banyak polemik di Kabupaten Pandeglang yang harus segera dievaluasi agar tercipta keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pandeglang.

“Kami sebagai kaum muda di Pandeglang, tentu memiliki sudut pandang berbeda untuk memajukan daerah kami, kami meminta kepada pemerintah daerah dan Legislatif untuk segera mengevaluasi setiap program demi terciptanya kemajuan di Kabupaten Pandeglang,”tandasnya.

Setelah berorasi di depan Gedung Setda, para mahasiswa yang dikawal oleh aparat keamanan  melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Pandeglang.

Namun  hingga pukul 17.22 WIB aksi para mahasiswa  tidak mendapat sambutan dari pejabat Pemkab maupun dari anggota dewan Pandeglang.

 

Komentar