Putra Mahkota Akan Bangun The Mukaab Ka’bah Baru Di Arab, Akankah Menjadi Kiblat Baru Umat Islam?

BANTEN 72 – The Mukaab’ adalah bangunan baru yang akan dibangun di Kota Riyadh Arab Saudi yang bentuk bangunannya mirip Ka’bah.

Bangunan The Mukaab’ ini bisa jadi merupakan bangunan terbesar dan paling simetris di dunia.

Tapi masalahnya The Mukaab’ adalah bangunan yang akan ditargetkan selesai pada tahun 2030 ini menjadi perhatian banyak orang dan menimbulkan sisi yang kontroversial.

Penasaran kenapa The Mukaab’ ini menjadi bangunan yang kontroversi bahkan disebut-sebut Ka’bah baru di Aran akankah menjadi kiblat baru umat Islam, berikut informasi sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Jazirah Ilmu.

Karena bangunan The Mukaab’ ini disebut banyak orang sebagai Ka’bah baru di tanah Arab.

The Mukaab’ adalah sebuah mega proyek yang dijalankan putra mahkota pangeran Muhammad bin Salman.

Proyek The Mukaab’ ini ditujukan sebagai kota modern termegah di dunia, The Mukaab’ merupakan proyek baru dari perusahaan pengembang Murabba baru yang didukung dana investasi publik (PIF) Arab Saudi.

Baca juga:  Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Kemerdekaan yang Sesungguhnya

The Mukaab’ bangunan futuristik yang menuai kontroversi ini memiliki tinggi 400 meter, lebar 400 meter dan panjang 400 meter, menjadikan bangunan The Mukaab’ ini berbentuk kubus sempurna.

Sebenarnya The Mukaab’ bangunan yang berbentuk kubus seperti ini bukanlah hal yang baru dan bukan sesuatu yang aneh di tanah Arab Saudi.

Karena rumah-rumah tradisional di daerah Najd memiliki bentuk kotak seperti ini.

Mereka membuat rumah hanya persegi empat menyerupai kubus tanpa terlihat gentengnya, betul-betul desain yang sangat simple berbeda dengan rumah-rumah sederhana di Indonesia yang yang memiliki bentuk beragam dan The Mukaab’ ini mengikuti arsitektur tersebut yang dikenal dengan Najd Style.

Orang-orang jaman dahulu di daerah Najd membuat rumah dengan bentuk seperti ini, karena cuaca disana yang sangat panas sedangkan malam hari sangat dingin.

Maka bentuk rumah seperti ini dirasa paling cocok dengan kondisi cuaca ekstrem seperti di Arab.

Baca juga:  Bajigur Minuman Tradisional Hangat Nikmat, Kaya Manfaat Kesehatan, Pas Disantap Di Musim Hujan

Desain The Mukaab’ ini juga dikatakan bertujuan untuk menampilkan identitas khas Arab Saudi.

Nantinya The Mukaab’ atau kota Mukaab’ ini akan dibangun di barat laut Riyadh dengan luas area sekitar 19 kilometer persegi.

Terdapat 104.000 unit hunian, 9000 kamar hotel lebih dari 980.000 meter persegi untuk ruang ritel, termasuk 1,4 juta meter persegi sebagai ruang kantor, 620.000 meter persegi digunakan untuk rekreasi dan 1,8 juta meter persegi ruang ruang fasilitas komunitas.

Kemudian di tengah-tengah pusat kota ini barulah akan didirikan The Mukaab’ dengan tinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjangnya 400 meter.

Namun bangunan The Mukaab’ ini inilah yang mendapatkan banyak kritikan karena dibilang mirip dengan Ka’bah umat Islam.

Seorang akademisi Asad Abu Khalil mengatakan “tampaknya MBS(Muhammad bin Salman) sedang membangun Ka’bahnya apakah dia akan menjadikannya sebagai kiblat baru bagi para jemaah?”.

Baca juga:  Subhanallah! Inilah 6 Keajaiban atau Keistimewaan Salat Tahajud Di Bulan Ramadan

Karena dalam sejarahnya siapapun orang yang akan membangun suatu bangunan untuk menggantikan atau menandingi Ka’bah maka dia akan memiliki takdir yang buruk sama seperti kisah Raja Abrahah yang pada jaman dahulu pernah membuat Al-Qullais sebuah bangunan katedral untuk menandingi Ka’bah.

Namun Al-Qullais bisa dibilang tidak laku, tidak ada orang yang mau datang kesana, dan Raja Abrahah memiliki akhir hidup yang teragis.

Mengenai hal ini Buya Yahya mengatakan:”jika MBS(Muhammad bin Salman) berniat untuk menggantikan atau menandingi Ka’bah maka kehancuran dari Allah SWT akan menunggu untuknya, namun jika The Mukaab’ ini hanya bangunan biasa itu dirasa tidak apa-apa, asalkan tempat yang dibangun ini nantinya tidak menjadi tempat maksiat”.

Lantas bagaimana menurut anda apakah The Mukaab’ yang disebut-sebut Ka’bah baru di Arab Saudi akankah menjadi kiblat baru umat Islam atau hanya bangunan biasa untuk sarana rekreasi, wawllahu alam semoga informasi ini bermanfaat.

Komentar