Pembangunan Jembatan Cisiih Banyak Kejanggalan, Dipertanyakan

BANTEN72.COM – Tokoh Lebak Selatan (Baksel) mempertanyakan kejelasan proyek pembangunan jembatan Cisiih di Desa Siturgen Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, yang didanai APBN TA 2022.

Pasalnya hingga sekarang jembatan sementara di lokasi pembangunan jembatan merupakan salah satu kegiatan pembangunan dalam proyek Preservasi Jalan Cilegon-Pasauran-Cibaliung-dan Citereup-Tanjung lesung (SYC) dengan Lokasi Cilegon Banten, anggaran Rp 22 milyar Itu belum dibongkar, padahal sesuai sesuai kontrak seharusnya selesai dikerjakan pada 18 Desember 2022.

Baca juga:  Bandung Jadi Pilot Project Desa Antikorupsi, Ini Penunjukan KPK

Tokoh muda Baksel, Yayat Billy, mengatakan, sesuai kontrak kerja seharusnya proyek jembatan yang dilaksanakan PT. Karunia Guna Inti Semesta selesai dikerjakan pada 18 Desember 2022.

“Aneh, pelaksanaan pekerjaan jembatan yang masuk dalam proyek sebesar Rp 22 miliar yang didanai APBN TA 2022 itu terkesan belum selesai,” ujarnya Selasa 24 Januari 2023?

Baca juga:  Ribuan Warga Kadu Agung Timur Ikuti Istigosah

Billy menegaskan, jika pekerjaan telah selesai dikerjakan seharusnya jembatan sementara dilokasi kegiatan pembangunan sudah tidak ada alias dibongkar.

“Makanya kami meminta kejelasan kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) 2. Kami juga akan mendatangi Kepala Balainya untuk meminta kejelasan,”katanya.

Senada dikatakan aktivis, Baksel Hengki, menurutnya, pembangunan jembatan Cisiih merupakan salah satu kegiatan dalam proyek Preservasi Jalan Cilegon-Pasauran-Cibaliung-dan Citereup-Tanjung lesung (SYC) ditemukan sejumlah kejanggalan.

Baca juga:  PT. Chandra Asri Sumbang Aspal Plastik Untuk Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Cilegon

“Kami mencatat sejumlah kejanggalan dalam proyek yang sejak dimulai hingga pekerjaannya berakhir diduga bermasalah ini. Kami juga segera akan membuat pengaduan kepada APH,” ujarnya.

Sebelumnya, pekerjaan jembatan Cisiih pun pada tahap pengerjaan awal banyak menimbulkan pertanyaan dan kontroversi oleh aktivis lainnya. Baik dari mulai proses lelang, papan informasi lokasi anggaran, urusan pertanahan lahan warga dan masalah lainnya. (FK)

Komentar