BANTEN 72 – Kisah seekor gajah putih putih ini bisa menginspirasi dan pelajaran bagi kita agar Tuhan hadirkan pertolongan dan mudahkan segala urusan.
Begini kisahnya sebagaimaa dikutip Banten 72 dari youtube Kisah Bijaksana.
Pada jaman dahulu kala hiduplah kawanan gajah dibawah sebuah pegunungan yang megah, pemimpin mereka adalah seekor gajah putih yang luar biasa dan langka memiliki jiwa yang sangat baik hati.
Ia sangat menyayangi ibunya yang telah buta dan lemah dan tidak bisa menjaga dirinya sendiri.
Setiap hari gajah putih ini akan pergi jauh ke dalam hutan untuk mencari makanan, dia akan mencari buah liar yang terbaik untuk dikirimkan pada ibunya.
Namun sayang ibunya tidak pernah menerima buah yang dikirimkan anaknya, hal ini dikarenakan para utusannya selalu memakan buah itu sendiri.
Setiap malam ketika dia pulang ke rumah dia akan terkejut mendengar bahwa ibunya telah kelaparan sepanjang hari hingga dia benar-benar merasa muak dengan kawanannya.
Hingga suatu hari dia memutuskan untuk meninggalkan mereka semua dan menghilang di tengah malam bersama dengan ibunya tercinta, dia ingin membawa ibunya kebagian gunung yang lain.
Untuk tinggal di gua di samping danau yang indah yang ditutupi oleh teratai merah muda yang cantik, namun begitu semua gajah telah mengetahui bahwa jalan ke gunung itu penuh dengan bahaya, seperti batu-batu yang terjal hingga rawa hisap yang bersembunyi di balik dedaunan bertebaran di mana-mana ditambah lagi keadaan sang ibu yang buta tentu perjalanan ini dianggap mustahil oleh sebagian gajah-gajah itu.
Namun dengan tekad yang kuat si gajah putih tetap melakukan perjalanan yang berat itu, namun entah mengapa di luar dugaan perjalanan mereka sangatlah mulus sama sekali tidak ada kendala berarti sampai mereka menemui tujuan mereka.
Padahal ia melakukan perjalanan yang sulit bersama ibunya yang buta, seperti yang pernah ia dengar di sana ia menemukan sebuah gua di samping danau yang kemudian si gajah putih putuskan sebagai tempat tinggal baru mereka.
Hingga pada suatu hari setelah 6 bulan si gajah putih hidup di situ saat ia sedang mencari makan ia mendengar suara tangisan yang keras ia melihat ada seorang manusia pemuda tersesat di hutan dan sangat ketakutan, pemuda itu datang kedaerah itu untuk mengunjungi kerabatnya dan tidak dapat menemukan jalan keluar, dan ketika ia melihat gajah putih besar ini dia semakin ketakutan dan berlari sekuat mungkin.
Gajah putih itu pun mengikutinya dan mengatakan kepadanya untuk tidak takut karena dia hanya ingin menolongnya.
Namun bukannya tenang pemuda itu malah semakin panik sebab baru kali ini melihat seekor gajah yang bisa bicara, melihat kepanikan pemuda itu gajah putih berusaha menenangkannya dengan mengatakan bahwa ia akan menolongnya keluar dari hutan itu.
Saat pemuda itu sudah mulai tenang barulah si gajah putih itu bertanya kepada pemuda itu mengapa dia menangis dengan suara yang begitu sedih, pemuda itu menjawab bahwa dia menangis karena dia telah berkeluaran di hutan ini selama 7 hari dan tidak dapat menemukan jalan keluar, gajah putih itu mengatakan untuk tidak khawatir karena dia tahu setiap jengkal hutan ini dan bisa membawanya ke tempat yang aman.
Kemudian gajah putih itu mengangkat pemuda itu kepunggung nya dan membawanya ke tepi hutan, dan dari sana sang pemuda melanjutkan perjalanannya kembali ke kota asalnya.
Ketika sampai di kota pemuda itu mendengar gajah pribadi raja baru saja mati dan raja sedang mencari gajah yang baru.
Para pembawa berita berkeliaran di kota mengumumkan bahwa siapapun yang melihat atau mendengar tentang gajah yang cocok untuk raja harus datang dengan informasi tersebut.
Selain itu si pembawa berita juga akan mendapatkan imbalan yang lumayan jika gajah yang ia beritakan cocok dengan raja, pemuda tersebut sangat gembira mendengar berita itu dan segera menemui raja ia berharap akan mendapatkan imbalan yang sangat besar sebab gajah yang akan diceritakannya bukanlah gahah sembarangan yaitu gajah putih yang busa bicara.
Sesampainya di hadapan sang raja ia pun menceritakan semuanya tentang gajah putih yang dilihatnya di hutan tersebut.
Meskipun mendapatkan banyak keraguan dari para ponggawa kerajaan yang mendengarnya dengan penuh usaha dan kejujuran dari wajahnya ia pun berhasil menyakinkan raja akan keberadaan gajah tersebut.
Pemuda itu mengatakan kepada sang raja bahwa dia ingat jalan menuju tempat menemui gajah putih itu dan akan membutuhkan pelatih gajah untuk menangkap gajah yang luar biasa itu.
Sang raja cukup senang dengan informasi tersebut dan segera mengirimkan sejumlah tentara dan pelatih gajah bersama dengan pemuda itu.
Setelah melakukan perjalanan selama berhari-hari rombongan tersebut akhirnya sampai di danau di mana gajah putih itu berada.
Mereka perlahan-lahan turun ke tepi danau dan bersembunyi di balik semak-semak, gajah putih yang sedang mengumpulkan pucuk teratai untuk makanan ibunya tiba-tiba dapat merasakan kehadiran manusia di sekitarnya, ketika ia melihat pemuda yang ia tolong tempo hari dan segera menyadari bahwa dia tidak sendirian dia datang dengan rombongan pasukan raja dan seorang pawang gajah dia sangat kesal dengan sikap tidak tahu berterimakasih pemuda tersebut.
Namu gajah putih itu tahu jika dia melakukan perlawanan banyak orang yang akan terbunuh dan dia terlalu baik untuk menyakiti siapapun, jadi dengan terpaksa ia memutuskan untuk pergi bersama mereka menuju ke kerajaan ia berharap bisa berbicara kepada raja untuk membebaskannya.
Malam itu ketika si gajah putih tidak kembali ke gua ibunya sangat khawatir dia telah mendengar semua keributan diluar dan menduga bahwa pasukan raja telah membawa pergi putranya dia takut bahwa raja akan mengendarainya untuk berperang dan putranya akan terbunuh dia juga khawatir bahwa tidak akan ada yang menjaganya atau sekedar untuk memberinya makan karena dia tidak bisa melihat, ia hanya berbaring menangis tersedu-sedu.
Sementara itu si gajah putih di bawa ke kota yang indah dimana ia diberi sambutan yang sangat baik di istana.
Para pawang gajah menyiapkan kandang yang terbaik untuk menyambut tunggangan baru sang raja namun begitu gajah putih itu sama sekali tidak mau makan ia tidak menanggapi rangsangan apapun baik itu bunga-bunga yang harum maupun kandang yang indah dan nyaman, ia hanya duduk di sana dan terlihat sangat sedih.
Para pawang gajah yang khawatir langsung melaporkan kepada sang raja karena mereka takut gajah itu akan mati begitu saja sebab sama sekali tidak mau menyentuh air dan makanan.
Raja pun sangat prihatin ketika mendengarnya dan pergi melihatnya langsung kekandang, sang raja kemudian mengisyaratkan kepada para pawang gajah untuk meninggalkan mereka berdua, hanya sang raja dan gajah putih itu.
Setelah beberapa saat dalam hening raja mencoba bertanya kepada gajah itu, aku mendengar bahwa kamu dapat berbicara katakan padaku wahai gajah apa yang membuatmu terlihat begitu sedih sang raja mengatakan seharus sang gajah bangga dan merasa terhormat karena dia dipilih sebagai gajah yang akan ditunggangi sang raja.
Sebab dia akan mendapatkan segala kemewahan seperti tempat tinggal yang indah makanan yang berlimpah hingga kehormatan.
Sang raja kemudian sontak terkejut saat gajah itu benar-benar bisa bicara, gajah putih itu mengatakan bahwa dia tidak akan makan apapun sampai dia bertemu dengan ibunya, sang raja dengan tenang segera bertanya di mana keberadaan ibu si gajah.
Gajah putih itu pun menjawab bahwa ibunya berada di gua dan pasti sekarang sangat khawatir dan lapar karena ibunya mengalami kebutaan dan tidak ada yang memberinya makan dan merawatnya kecuali dirinya.
Raja yang penuh kasih itu tersentuh oleh cerita gajah putih dan memintanya untuk kembali kepada ibunya, sang raja pun kemudian membebaskan gajah putih itu yang penuh cinta dan kebaikan.
Kemudian gajah putih itu lari kembali kehutan untuk menemui ibunya, dia benar-benar khawatir dengan keberadaan sang ibu sebab dua hari ini dia tidak bisa membawakannya air dan makanan.
Dan sesampainya di gua tersebut dia merasa sangat lega karena ternyata sang ibu masih hidup lalu gajah putih itu dengan lembut membungkuk di atas ibunya yang buta dan mengelusnya dengan penuh kasih, sang ibu yang diliputi kesedihan segera mengenali sentuhan hangat itu dan merasa sangat bahagia.
Lalu gajah putih pun menceritakan bahwa sang raja yang baik hati telah membebaskannya dan dia ada disini untuk mencintai dan menjaga ibunya selamanya, sang ibu gajah sangat bahagia dan mendoakan sang raja agar senantiasa diberi kebahagian dan kedamaian, kemakmuran dan penuh suka cita sampai akhir hayatnya.
Perjalan gajah putih ini telah memberikan gambaran pada kita bagaimana pertolongan Tuhan akan selalu menyertai orang yang berbakti kepada orangtuanya, dari perjalanan mustahil yang menjadi sangat mulus saat mencari tempat baru hingga kebaikan sang raja.
Pertolongan Tuhan tidak pernah luput dari gajah putih itu, begitupun kita manusia jika kita ingin perjalanan hidup kita menjadi lebih mudah dan penuh dengan pertolongan Tuhan berbaktilah kepada orangtua kita dan sayangi mereka dengan sepenuh hati.*
Komentar