BANTEN72- Gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Pandeglang dijaga ketat oleh personil Polres Pandeglang dengan perlengkapan dan sejata laras panjang. Hal ini memastikan untuk keamanan logistik Pilkada 2024 dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji menyatakan, bahwa penjagaan ini dilakukan selama 24 jam sehari, dengan pengaturan tugas yang ketat agar seluruh proses pengamanan berjalan lancar.
“Kami dari Polres Pandeglang, menyiagakan sebanyak 12 orang personil untuk melakukan pengamanan gudang logistik KPU Kabupaten Pandeglang, yang kita bagi menjadi 2 clue yang dimana 1 naik dan 1 turun serta untuk 1 cadangan,” katanya, Sabtu (2/11/2024).
Dirinya menerangkan, jika keamanan logistik Pilkada adalah prioritas untuk memastikan kelancaran seluruh tahapan Pilkada di Kabupaten Pandeglang.
“Masing-masing personil lengkapi dengan senjata api laras panjang, rompi, dan juga helm, untuk berjaga-jaga apabila ada hal yang memungkinkan untuk mengganggu keamanan di sekitar gudang KPU,” ungkap .
Ditempat terpisah, AKP Abdul Rahman Taufiq selaku Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pandeglang, bahwa berdasarkan hasil evaluasi Pilkada sebelumnya dan Pemilihan legislatif (Pileg) pihaknya telah melakukan pemetaan tiga kategori kondisi TPS dalam menghadapi Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang, yaitu TPS kurang rawan, rawan, dan sangat rawan di Kabupaten Pandeglang.
“Dari total 1.926 TPS, ada sebanyak 23 TPS sangat rawan, 61 TPS rawan, dan 1.842 kurang rawan,” terang AKP Taufiq dalam acara coffe morning KPU Pandeglang dengan insan pers, Sabtu (02/11/2024) di salah satu cafe di Pandeglang.
Lanjut, dalam pengamanan selain di Gudang, Polres Pandeglang juga menurukan sebanyak 899 orang personil terdiri dari Polres 624 personil dan 275 dari Polda Banten (Staf Polda, Brimob dan Ditsamapta) AKP Taufiq mengatakan, bahwa dari 23 TPS yang sangat rawan itu ada di 12 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojong, Cikedal, Cipeucang, Cisata, Labuan, Majasari, Menes, Pandeglang, Patia, Pulosari, Saketi, dan Sindangresmi.
“Dari indiktor 23 TPS sangat rawan itu salah satunya pernah dilaksanakan PSU (Pemungutan Suara Ulang) Pilkada 2020 dan Pemilu 2024, TPS berdekatan dengan rumah tempat tinggal Eks Napiter. Selain itu, terdapat juga aktivitas kelompok Intoleran/Radikal (Eks HTI),” katanya.
Lanjut Taufiq menjelaskan, Adapun untuk 61 TPS rawan berada di 13 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojong, Carita, Cibaliung, Cigeulis, Cikeusik, Cimanggu, Majasari, Mekarjaya, Pagelaran, Patia, Pulosari, Saketi, dan Sindangresmi.
“Terdapat 8 indikator diantaranya jarak tempuh ke TPS jauh, akses jalan rusak berat dan tidak ada sinyal seluler atau blank spot.Kondisi masyarakat heterogen, lokasi TPS berada pada basis pendukung seluruh Pasion/Calon/Parpol, Potensi bencana alam, pernah terjadi selisih penghitungan surat suara yang dilakanakan oleh KPPS di TPS. Begitu juga, terdapat TPS khusus, protes warga yang tidak terdaftar dalam DPT memanfaatkan Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) dan mobilisasi hak suara Daftar Pemilih Khusus (DPK),” paparnya.
Dikatakannya lagi, bahwa Polres Pandeglang terus inten melakukan antisipasi agar tidak terjadi yang tidak diinginkan salah satunya antisipasi politik uang (money politik).
“Antisipasi money politik, setiap malam sabtu dan malam minggu jam 2 pagi sampai jam 4 subuh kami lakukan operasi cipta kondisi. Intinya semua bentuk kerawanan politik kami perketat antisipasi,” punglasnya.***
Komentar