BANTEN 72 – Di Link Suci, Kel. Terumbu, Kec. Kasemen, Pj. Walikota Serang Kembali mendapatkan laporan terkait dunia pendidikan terkait adanya bangunan SD yang mau roboh.
Pj Walikota Serang Yedi Rahmat, melihat dan berkeliling di lokasi sekitar SD Suci, ia mengatakan kondisinya sangat memprihatinkan.
“Tadi kita lihat bersama-sama beberapa kelas yang ada di SD Suci, kondisinya saya bilang sangat memprihatinkan dan sudah berjalan selama delapan tahun”, ucapnya kepada awak media.
“Tadi kami melihat ruangan kantin yang juga dipakai untuk belajar. Tapi anak-anak terlihat masih semangat belajar”, ungkapnya.
“Disini ruangan kelasnya ada tujuh, tapi rombelnya ada 12. Ruangan kelasnya juga ada yang ada bangkunya dan ada yang tidak”, sambung Pj Walikota Serang.
Kemudian ia pun menuturkan akan memprioritaskan pembangunan di SDN Suci. “Sekolah ini nantinya akan jadi prioritas untuk pembangunan, dan anggaranya mudah-mudahan ada yang mau memberikan CSR seperti di SD 01 dan 06. Karena kalau dari APBD, engga ada dana anggaranya”, tutur Pj Walikota Serang kepada awak media.
“Beberapa kerusakan memang harus segera diperbaiki, agar proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan nyaman. Tadi juga kita melihat toilet yang sangat memprihatinkan sekali”, ungkapnya.
“Makanya kami kesini sesegera mungkin, dan kami sudah berkomunikasi dengan Kabid SD. SD mana saja yang harus diintervensi oleh Pemkot Serang”, tutupnya.
Sedangkan dalam wawancara dengan Dedi Salapudin Kepala Sekolah SD Negeri Suci, ia mengatakan terimakasih kepada semua pihak atas tinjauannya untuk memperbaiki bangunan sekolah.
“Saya sebagai Kepala Sekolah SDN Suci, dalam kesempatan ini berterimakasih banyak kepada bapak Pj Walikota Serang, Kadindik dan Kabid SD Kota Serang karena telah meninjau secara langsung kondisi Sekolah kami”, ucapnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya pemeriksaan ini bisa ada perubahan lagi kedepannya”, sambung Kepala Sekolah dengan penuh harapan.
Disinggung kebutuhan apa yang paling urgen, ia menuturkan infrastruktur bangunan. “Yang paling urgen kami meminta semua ruangan diganti dengan baru, kemudian perpustakaan juga rapuh. Terutama wc atau MCK yang tidak memadai”, tuturnya.
“Kami punya murid sebanyak 415, sementara wc cuma ada satu. Itu sangat diperlukan sekali dalam segi kesehatan dan kebersihan”, imbuhnya.
Kemudian ditanya berapa bangunan kelas yang rusak berat, ia menjawab semuanya. “Semuanya termasuk berat, karena sudah lama tidak ada rehab dari pemerintah, ini sudah sekitar delapan tahun lebih”, ujarnya.
Ia juga menceritakan apa yang menjadi kekhawatirannya di saat hujan. “Justru itu yang dikhawatirkan, karena gentengnya dari tanah dan struktur bangunan sudah miring. Kalau musim hujan anak-anak belajarmya disuruh diluar kelas aja. Itu terjadi dikelas 5A dan 5B”, ujarnya.
Terakhir ditanya terkait kantin yang dijadikan kelas, ia mengatakan ada peningkatan rombel.”Itu tadinya untuk kantin, karena rombelnya sangat banyak. Sehingga kami memaksakan untuk menggunakan ruangan tersebut, kasihan kalau belajar diluar. Satu kelas rata-rata 36 anak, sementara rombel kami ada 12 dengan 7 ruangan kelas termasuk kantin”, tutup Kepala SDN Suci.*
Komentar