BANTEN72- Seorang akademisi Universitas Mathla’ul Anwar Pusat, Said Ariyan MS.i meminta panitia seleksi open bidding untuk membuka dan meneliti rekam jejak calon jabatan pimpinan tinggi di lingkungan Pemkab Pandeglang.
Ia menilai rekam jejak seseorang sangat penting , karena nantinya akan menempati jabatan pimpinan tinggi setingkat eselon II (dua).
“Iya , hampir dalam setiap open bidding pemerintah terkadang melupakan untuk mengukur sejauh mana rekam jejak calon pejabat eselon II. Padahal dalam rekam jejak itu tersimpan nilai mental etika seorang pejabat dalam memimpin satuan kerja. Kalau selama dia bekerja mental , karakter dan etikanya bagus tidak pernah meninggalkan pekerjaan rumah atau PR, maka saat menjabat eselon II juga akan tetap bagus dalam bekerja membantu pimmpinannya,” kata Said Ariyan yang juga dosen tetap ilmu pemerintahan Universitas Marhla’ul Anwar kepada Banten72.com , Ahad (10/9/2023).
Menurut dia , hal lain dalam mengukur calon pejabat seperti komptensi pofesionalisme dan uji kemampuan lannya itu menjadi penilaian yang normatif. Sebab nilai-nilai itu itu tentu telah teruji saat mereka memimpin jabatan sebelumya di bawah eselon II.
Namun soal rekam jejak tentu memiliki nilai tersendiri untuk bisa melihat sejauh mana mental , etika karakter seorang pejabat.
“Kita tahu bahwa dalam situasi sekarang ini pemerimtah sedang dihadapi dengan krisis mental etika pejabat. Jadi saya tegaskan bahwa publik tentu menginginkan seorang pejabat atau pimpinan yang memiliki revolusi mental , etika dan karakter baik dalam menata, memimpin pemerintahan serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” kata Said Ariyan.
Seperti diberitakan, sebanyak 20 pejabat eselon II B di lingkungan Pemkab Pandeglang mengikuti open bidding untuk mengisi tujuh Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
Para peserta open bidding nantinya akan melaksanakan asesment di Lembaga Administrasi Negara (LAN), Bandung, pada 23 sampai 25 September 2023 mendatang.
Komentar