
BANTEN72 – Banjir bandang yang terjadi di lima kecamatan di Lebak Selatan beberapa hari lalu, bukan saja merusak dan menggenangi perumahan warga, melainkan juga puluhan puluhan hektare sawah petani yang telah ditanami padi terancam puso karena terendam saat bencana banjir.
Rahmat Yuniar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak mengatakan, pasca banjir melanda di Lima kecamatan yakni Kecamatan Bayah, Panggarangan, Cibeber, Cigemblong dan Cilograng, Dinas Pertanian mendata luasan hektar lahan pertanian yang terendam banjir. Dari lima kecamatan, hanya dua kecamatan saja yang terdampak yakni Kecamatan Bayah sekitar 49 hektare sawah padi terendam dan satu hektare di Kecamatan Cilograng.
“Untuk sementara data yang kita terima baru 4,5 hektare sawah yang dipastikan puso dan 6 hektar terancam, mudah-mudahan tidak menyebar,” kata Rahmat Yuniar, kepada wartawan, melalui sambungan telepon, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga:
- Iing Andri Supriadi, Dari Aktivis Maju Legislatif Hingga Jadi Wakil Bupati Pandeglang Periode 2025-2030
- Meniti Karier dari Bawah , Raden Dewi Setiani Jadi Bupati Pandeglang Periode 2025-2030
- BPOM Awasi Ketat Program Makan Bergizi Gratis Demi Kualitas Pangan Aman
- Mafia Proyek di RSUD Labuan Terungkap, Warga Geruduk Rumah Sakit Tuntut Transparansi Pengelolaan
- Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Pemerintah Wujud Kepedulian pada Rakyat
Menurut Rahmat, rata-rata umur padi yang terendam banjir 40 – 47 hari masa tanam dengan varietas padi Ciherang, Inpari dan lainnya.
“Tapi data itu sifatnya masih data sementara, karena sampai sekarang ini, kami masih terus melakukan pendataan,” paparnya.
Rahmat menyampaikan areal sawah yang terendam banjir akan mendapat ganti rugi jika areal sawahnya diasuransikan. Namun pihaknya belum mengetahui berapa sawah yang diasuransikan itu.
Menurut dia, pihaknya akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat untuk sawah yang terendam banjir. Namun itu belum dilakukan karena untuk menyampaikan pengajuan bantuan, jumlah areal sawah terendam itu harus sudah final.
“Kalau bantuan dari pemerintah pusat biasanya hanya benih,” terang Rahmat.
Ismayadi, Petani asal Bayah mengaku, lahan sawah yang dia garap dua hektar telah ditanami padi dengan umur 40 hari masa tanam. Tapi, semuanya habis diterjang banjir bandang yang membuat padi terancam puso.
“Iya kami rugi tenaga dan materi, padahal sebelumnya belum pernah ada banjir seperti kemarin itu, air besar datang tiba-tiba sambil membawa kayu-kayu dan lainnya,” ucap Ismayadi.(Red/Bt72)
Komentar