Pemprov Banten Meningkatkan Fasilitasi Investasi Agar Investor Nyaman

PEMPROV Banten melalui  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus melakukan fasilitasi investasi.

Antara lain dengan melakukan terobosan baru. Yakni mempermudah perizinan usaha, memajukan industri kreatif, optimalisasi kawasan industri, dan pengembangan sektor pariwisata.

Kepala DPMPTSP Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, pihaknya perlu memberikan fasilitas bagi para investor agar mereka bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman.

Baca juga:  Destinasi Wisata Diminta Terapkan Protokes Sesuai Standarisasi Kemenparkraf

Provinsi Banten terletak di lokasi yang sangat strategis untuk pengembangan investasi.

Selain dukungan infrastruktur, industrialisasi hulu dan hilir yang terus dioptimalkan serta dukungan kawasan industri, memberikan tugas penting bagi Pemprov Banten dalam memfasilitasi investasi.

“Memperbaiki regulasi di berbagai sektor, mempercepat waktu pelayanan, melakukan sosialisasi yang efektif terhadap regulasi, serta memberikan pelayanan baik online maupun offline. Itu semua terus kita tingkatkan sebagai upaya Pemerintah hadir untuk terus mendorong kemudahan berusaha,” jelasnya.

Baca juga:  Diversifikasi di Berbagai Sektor Sukses Pacu Investasi di Banten

Pemprov Banten juga akan terus memaksimalkan pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan industri hulu dan hilir. Tidak hanya berfokus kepada industrialisasi migas dan logam.

“Sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian, kita juga ingin mendorong industrialisasi pertanian yang mana Provinsi Banten memiliki potensi itu. Insya Allah kita akan kaji secepatnya sehingga sektor industrialisasi di Banten makin bertambah,”ungkapnya.

Baca juga:  Suasana Kondusif untuk Menjaga Iklim Investasi di Banten

Investasi Provinsi Banten berada pada posisi ke 5 secara Nasional, pada triwulan ke 3 mencapai Rp78,6 triliun atau 131% dari target daerah tahun 2023 sebesar Rp60 triliun. Capaian tersebut juga trlah mencapai 94,78% dari target Nasional tahun 2023 sebesar Rp82,97 triliun.***

Komentar