Komoditi Kelala Jadi Andalan Petani Lebak, Tembus Pasar Bogor

BANTEN72- Komoditi kelapa di Kabupaten Lebak hingga kini menjadi salah satu andalan ekonomi petani sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Bahkan para petani mampu memasarkan buah kelapa hingga ke Kota Hujan (Bogor).

“Hingga kini kami mengembangkan perkebunan kelapa sekitar 5.000 meter per segi, karena permintaan pasar cukup tinggi,” kata Amin (55) seorang petani Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak,Rabu (20/9/2023)

Ia menyatakan,  pendapatan petani cukup terbantu dari hasil produksi komoditi kelapa, sehingga mampu meningkatkan perekonomian karena dalam sebulan bisa menjual sekitar 2.000 butir dengan rata-rata 40 butir per pohon.

Baca juga:  Pemkot Serang Ajak Masyarakat Belanja Kebutuhan Pokok di Pasar Lama

Saat ini, kata dia, harga kelapa dalam ditampung oleh pengepul di Rangkasbitung Rp3.000 per butir .

 “Saya kira pendapatan Rp6 juta itu sangat membantu ekonomi keluarga,” kata Amin.

Sementara itu Rohman (60) petani warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku,  memiliki perkebunan kelapa seluas satu hektare, dan bisa menjual ke penampung sebanyak 4.000 buah butir/bulan dengan pendapatan sekitar Rp7,5 juta per bulan.

Baca juga:  Pengembangan UMKM Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Ekonomi Kerakyatan

“Kami bisa menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi dari hasil penjualan perkebunan kelapa dalam itu,”  ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan,  pemerintah daerah terus mendorong masyarakat mengembangkan perkebunan kelapa, selain hortikultura, palawija maupun padi.

Saat ini  lahan  perkebunan kelapa milik masyarakat mencapai  sekitar 23.136 hektare  tersebar  di 28 kecamatan.

Baca juga:  Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Bawa KTP

Tanaman kelapa hingga kini menjadi andalan ekonomi petani dan dapat menyejahterakan masyarakat juga bisa menekan angka kemiskinan.

Bahkan, produksi komoditi kelapa di Kabupaten Lebak dipasok ke luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor.

Komentar