Debat Kedua Pilkada , Iing Sindir Fitron Membangun Pandeglang Jangan Hanya Omon-omon Doang

BANTEN72- Debat kedua Pilkada Kabupaten Pandeglang, para pasangan calon bupati dan wakil bupati Pandeglang saling adu narasi seputar penyelesaian permasalahan pembangunan khususnya dalam sektor infrastruktur.

Dalam sesi saling tanya jawab pada debat tersebut, pasangan calon (paslon) nomor utut 2 Raden Dewi Setiani dan Iing Andri Supriadi menyindir paslon nomor urut 2 Fitron Nur Ikhsan dan Diana Drimawati Jayabaya yang kerap melontarkan argumen tentang jalan rusak.

Dalam sindirannya , Iing menyebut bahwa apa yang disampaikan Fitron hanya omon-omon doang.

“Kan yang ditanyakan oleh calon bupati Dewi itu tentang  setrategi dan solusi untuk menuntaskan infrastruktur di Pandeglang dengan anggaran yang terbatas. Tapi jawaban Fitron tidak sesuai dengan pertanyaan. Jadi saya menilai jawaban Fitron itu hanya omon-omon doang,” kata Iing.

Menurut Iing bahwa untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan salah satunya infrstruktur itu tidak cukup dengan omon-omon doang. Tetapi harus ada solusi dan setrateginya. “Kalau hanya bisa omon-omon doang ya tidak akan menyelesaikan persolan pembangunan,” kata Iing.

Ia menjelaskan bahwa setrtegi untuk menuntaskan soal infrstruktur itu butuh kebijakan penganggaran. Oleh karena itu harus ada penganggaran yang terikur untuk menuntaskan pembangunan infrastriktur di Pandeglang.

Baca juga:  Masa Kampanye , Selurun Anak Buah AHY Bergerak Masif di Pandeglang Menangkan Pileg dan Pilpres

” Jadi anggaran Rp 2 triliun cukup untuk menuntaskan pembangunan infrastuktur di Pandeglang ,” kata Iing.

“Terkait untuk menuntaskan pembangunan jalan di kabupaten Pandeglang kurang lebih membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 triliun. Nah, di bawah kepemimpinan Dewi-Iing ini yang menjadi PR dan harapan masyarakat Insya Allah pembangunan infrastruktur akan tertuntaskan,” sambungnya.

Iing menjelaskan, saat ini jalan yang masih rusak di Kabupaten Pandeglang sepanjang 272,03 Kilometer, dan sepanjang 173 kilometer masuk kategori rusak berat. Hal tersebut akan tuntas apabila Pemkab memiliki anggaran Rp 2 triliun.

“Dalam UU nomor 1 ahun 2022, tentang hubungan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, di situ disebutkan Pasal 147 ayat (1), menerangkan bahwa keuangan APBD Kabupaten Pandeglang minimal 40 persen untuk belanja infrastruktur dasar. Nah, ini yang harus kita ketahui bersama sehingga hari ini APBD kita asumsinya Rp 2,7 triliun paling minimal 40 persen, maka per tahun akan ada alokasi anggaran sekitar Rp 1 triliun untuk pembangunan jalan Kabupaten,”ungkapnya.

Iing menyatakan jika pasangan Dewi-Iing terpilih berkomitmen untuk bisa mewujudkan harapan masyarakat Kabupaten Pandeglang dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar infrastruktur.

“Maka, di bawah kepemimpinan Dewi-Iing jawaban harapan masyarakat akan terlaksana, ditambah kolaborasi konstruktif antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat karena Ibu Dewi adalah kader dari partai Gerindra yang dipimpin oleh Pak Prabowo presiden Republik Indonesia,”ujarnya.

Baca juga:  Mantan Ketua PPNI Pandeglang Berpesan Perawat Harus Jadi Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan

Sementara itu paslon Bupati dan wakil Bupati Pandeglang nomor 1 Fitron Nurikhsan – Diana Drimawati Jayabaya menyampaikan masalah terbesar yang terjardi di Pandeglang adalah tidak fokusnya para birokrasi dalam bekerja . Sebab para birokrat diberikan banyak beban pekerjaan yang sebenarnya tidak semestinya dikerjakan oleh birokrasi. Akibatnya kerja para birokrasi tidak fokus. Oleh karena itu untuk menyelesaikan masalah di Pandeglang sudah saatnya memberikan birokrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

“Adanya binaan wilayah ( binwil) yang dianggap tidak memberikan dampak yang bagus , karena banyak birokrasi yang lebih mementingkan untuk wilayah pembinaannya saja. Padahal soal binwil sudah seharusnya tidak ada,” ungkapnya.

Fitron juga menyampaikan bahwa di Pandeglang masih terdapat banyak jalan rusak. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. “Jika Fitron-Dewi terpilih maka pembangunan jalan akan terselesaikan,” katanya.

Dalam debat tersebut paslon nomor urut 3 Uday -Pujiyanto menyampaikam terkait narasi calon bupati Fitron selalu berbicara soal netralitas ASN.

“Saya melihat pak Fitron sering mengangkat soal keterlibatan ASN dalam Pilkada, namun kok Pak Fitron sendiri yang selama ini foto bersama perangkat desa  seolah mendekati ASN dan itu ada videonya,” kata Pujiyanto.

Baca juga:  Jalur Perseorangan, Paslon Uday- Pujiyanto dan Aap-Qomar Lolos 

“Sementara itu paslon nomor 4 , Aap Aptadi – Ratu Anita menyampaikan bahwa untuk menjawab masalah di Pandeglang pertama adalah penempatan ASN atau birokrat harus sesuai dengan kemampuan. Dengan demikian tata kelola pemerintahan akan bekerja sesusi tupoksinya.

Selain itu untuk memajukan Pandeglang dan menekan pengangguran di Pandeglang membuka lapangan pekerjaan, mengutamakan pembangunn infrastruktur jalan, pengelolan pertanian dan kelautan dan meningkatkan pelayanan kesehatan dan pertanian.

“Mudah-mudahan dengan kami terpilih bisa memberikan Pandeglang lebih baik disemua bidang pembangunan,” katanya.

Dibagian lain paslon Aap-Anita menyatakan bahws Pandeglang kaya beragam potensi mulai dari pertanian, pariwisata, perikanan , dan pertanian. Semua potensi itu jika dikelola dengan maksimal akan memberikan kemajuan dan kemakmuran masyarakat Pandeglang.

“Tapi untuk menopang kemajuan pembangunan Pandeglang perlu ada terobosan untuk membuka keran investasi masuk ke Pandeglang. Seban selama ini bahwa kemandirian fiskal daerah masih ada keterbatasan. Jika Aap-Anita terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Pandeglang maka akan ada terobosan untuk kemajuan dan kemakmuran Pandeglang,” katanya.***

Komentar