BANTEN 72 – Pengajian Al Bahjah yang dipimpin oleh Ustadz Buya Yahya, membahas tentang curhat atau curahan hati
Salah seorang jamaah bertanya kepada Ustadz Buya Yahya, apakah curhat dibolehkan? Bagaimana yang harus dilakukan apabila kita mendengarkan curhat seseorang?
Pimpinan Al bahjah, Ustadz Buya Yahya menerangkan dalam ceramahnya dengan jelas tentang apakah curhat di bolehkan atau tidak dan boleh tidaknya seseorang mendengarkan curhatan seseorang.
Dikutip dari kanal Youtube Al Bahjah, Ustadz Buya Yahya menjelaskan tentang curhat yang tepat sasaran dan baik.
Kata Ustadz Buya Yahya, apabila ada orang yang curhat kepada kita, sebaiknya kita diam atau memberikan saran agar orang tersebut tidak curhat terutama mengenai masalah rumah tangganya.
“Curhat itu ada yang diperkenankan ada pula yang tidak , bila seseorang punya masalah tapi kita tidak tahu solusinya, lebih baik sarankan bertanya kepada ahlinya, tentu itu sesuatu hal yang cerdas” ujar Ustadz Buya Yahya.
Kalau anda curhat kepada orang yang bukan ahlinya, tentu saja anda termasuk orang yang sakit, karena sesuatu masalah itu harus diselesaikan sama ahlinya, kata Ustadz Buya Yahya menambahkan.
Ada juga orang yang curhat tetang kejelekan suaminya atau istrinya atau mertuanya di status WA, misalanya yaa allah semoga suamiku diberi hidayah, ini termasuk hal yang sangat kurang baik.
Permasalahan rumah tangga diumbar di status WA hingga seluruh teman temannya tahu, tidak akan bisa menyelesaikan masalah, malah makin menambah masalah.
Bahkan bisa jadi apabila pasangan membaca status tersebut akan menjadi lebih marah dan ini akan semakin parah masalahnya
Tetapi apabila anda terlanjur mendengarkan curhatan orang lain tetapi anda tidak bisa menyelesaikan atau kasih solusi, minimal anda tidak menceritakannya lagi kepada orang lain.
Itulah ceramah singkat dari Ustadz Buya Yahya membahas tentang curhat yang baik dan dibolehkan, semoga bermanfaat.*
Komentar