BANTEN 72 – Rasanya kalau kita membicarakan Kuliner Warung Tegal sudah begitu familiar dikalangan masyarakat bawah hingga menengah.
Keberadaan Kuliner Warung Tegal atau Warteg ternyata tidak terlepas dari banyaknya perantauan dari daerah jawa menuju Ibukota Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Kuliner Wareng Tegal menyajikan menu makan khas Jawa Tengah diantaranya oreg tempe, sayur nangka, semur jengkol, sop atau soto ayam.
Selain itu Kuliner Warung Tegal inipun menyediakan berbagai macam minuman kopi susu panas, teh manis dan tawar.
Sejarah Warung Tegal dimulai pada tahun 1950 dimasa Presiden Soekarno, beliau memutuskan perpindahan Ibukota Indonesia yang semula di Yogyakarta pindah ke Jakarta, pada waktu itu banyaknya pembangunan gedung gedung kantor pemerintahan yang baru di Jakarta banyak dimanfaatkan oleh orang Tegal Jawa Tengah untuk membuka usaha kuliner makan yang tergolong relatif terjangkau untuk para tukang yang membangun kantor kantor pemerintahan tersebut, maka munculah istilah Warteg alias Warung Tegal.
Sasaran Kuliner Warung Tegal ini pada waktu itu ditujukan untuk golongan ekonomi bawah, maka tidak heran bila yang makan di warteg ini kebanyakan abang beca, penarik gerobak, pengamen, pedagang asongan dan berbagai profesi lainnya.
Tapi seiring perkembangan zaman, penikmat menu Warung Tegal kini sudah bukan lagi didominasi kaum ekonomi lemah, tapi karyawan kantorpun sudah mulai melirik hidangan menu yang berada di warteg ini, oleh karena itu para pemilik Warung Tegal pun sudah mulai menambah menu menu seperti ayam goreng, ikan bakar dan sambal komplit dengan lalapan.
Kuliner yang membawa etnis daerah tertentu memang banyak bertebaran di mana mana memudahkan kita untuk memilih menu masakan daerah mana yang kita suka, biasanya yang makan di Warung Tegal ini kebanyakan berasal dari daerah asal Warteg itu sendiri yaitu orang tegal atau orang perantauan dari daerah Jawa Tengah lainnya.*
Komentar