BANTEN 72 – Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam Lailatul Qadar.
Sehingga berjumpa dengan Bulan Ramadan merupakan nikmat yang sangat besar.
Akan tetapi sebagian orang mendapatkan nikmat yang besar ini belum tentu menjadi manusia beruntung dan sebaliknya justru menjadi manusia yang rugi.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Iman Ahmad ketika Rosulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khotbah Jum’at, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan amin, ketika naik ke anak tangga ke 2 beliau juga mengungkapkan amin, begitu juga pada anak tangga ke 3 beliau mengucapkan amin.
Setelah selesai salat, para sahabat kemudian bertanya wahai Rasulullah mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ke 3.
Rosulullah SAW menjawab pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin kerena malaikat Jibril mebisikan kepadaku celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad dia tidak bersalawat kepadamu.
Kemudian pada anak tangga ke 2 aku mengucapkan amin karena malaikat Jibril membisikan kepadaku celaka dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tua nya tetapi tidak membuatnya masuk surga.
Dan pada anak tangga ke 3 aku mengucapkan amin karena malaikat Jibril membisikan kepadaku celaka dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah syaum di Bulan Ramadan tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.
Lalu siapa saja golongan orang yang merugi di Bulan Ramadan?
Berikut 5 golongan orang yang rugi di Bulan Ramadan, sebagaimana dikutip Banten 72 melalui kanal Barat NS BOR CHANNEL:
1. Orang yang menganggap biasa Bulan Ramadan
Orang yang menggap biasa Bulan Ramadan tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya sampai Ramadan berlalu.
Tentu ini sebuah kerugian yang besar ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat Bulan Ramadan juga tidak bersegera melakukan kebaikan.
Padahal di Bulan Ramadan inilah segala pahala dilipatgandakan, orang yang menganggap biasa Bulan Ramadan ibarat orang melewatkan gonimah atau harta rampasan perang yang tak ternilai harganya.
2. Orang tiba-tiba berubah alim hanya pada Bulan Ramadan
Iman Ahmad mengatakan seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di Bulan Ramadan saja.
Tentu sangat terpuji dari semua berprilaku tidak baik menjadi baik dari tak berjilbab kemudian berjilbab dari yang tak pernah salat kemudian rajin salat baik yang wajib maupun sunah.
Namun sangat disayangkan ketika Bulan Ramadan usai golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah melepas hijabnya tak lagi ke masjid bahkan meninggalkan salat.
Karena itu berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.
3. Orang yang sebatas menahan lapar dan dahaga
Golongan manusia yang rugi di Bulan Ramadan adalah yang hanya menahan lapar dari makan dan minum saja ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemungkaran, menggunjing, menyebar pitnah menghina sebuah prilaku biasa dilakukan di luar Bulan Ramadan.
Akhirnya saat Bulan Ramadan tiba kebiasaan buruk itu tak juga berubah sehingga Ramadan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:”barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya atau puasa”(HR.Bukhari).
4. Orang yang tidak memanfaatkan waktu di Bulan Ramadan
Mereka yang tidur pada siang hari di Bulan Ramadan serta begadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya itu adalah golongan yang merugi.
Seharusnya Bulan Ramadan disibukkan dengan amal ibadah seperti salat berjamaah, tadarus, dan tadabbur Al Qur’an, berdzikir, berinfak dan sedekah serta kebaikan lainya.
5. Orang yang tetap melakukan maksiat di Bulan Ramadan
Padahal selama Bulan Ramadan terdapat banyaknya amal dan dzikir yang dikerjakan akan mendapatkan ampunan Allah SWT seperti amal berupa puasa.
Nabi Muhammad SAW mengatakan: “siapa yang berpuasa di Bulan Ramadan dengan keimanan dan mengharap ganjaran dari Allah SWT maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
Demikian juga kiyam Ramadan Nabi Muhammad SAW bersabda:”siapa yang salat tarawih di Bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
Sebagai manusia biasa tentu kita banyak melakukan perbuatan dosa mungkin kita pernah berbuat dosa, maka di Bulan Ramadan ini kita sudah seharusnya meminta ampunan kepada Allah SWT dan memperbaiki amal ibadah kita agar kita tidak termasuk orang yang merugi.
Kesempatan Bulan Ramadan ini tidak boleh disia-siakan semoga Ramadan di tahun ini kita bisa menjadi lebih baik semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan menjadikan kita menjadi hambanya yang Soleh yang akan keluar sebagai pemenang dan meraih predikat Mutaqqin amin ya rabbal alamin.*
Komentar