BANTEN72-Investasi bisnis properti di Kabupaten Lebak, semakin tumbuh guna mewujudkan sentra ekonomi baru sehingga dapat menyerap ribuan tenaga kerja. Invetasi properti itu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah Multatuli.
“Investasi properti memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Bahkan, nilai realisasi investasi semester pertama Rp1,1 triliun terbesar sektor properti sekitar 32,70 persen,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak, Yadi Basari Gunawan, kepada Wartawan, Ahad(13/08/2023).
Kata Yadi, pertumbuhan investasi properti di Kabupaten Lebak selama lima tahun terakhir ini semakin tumbuh dan berkembang, karena adanya keunggulan berupa transportasi publik, seperti kereta rel listrik (KRL) dan akses jalan Tol Serang – Rangkasbitung. Kemudahan mobilitas itu tentu dapat memperkuat pengembangan properti di wilayah barat Provinsi Banten.
Sebab, waktu jarak tempuh Jakarta- Maja – Rangkasbitung melalui tranportasi KRL hanya satu jam. Untuk itu, banyak pengusaha properti nasional mengembangkan usahanya di Kecamatan Maja, Curug Bitung, Rangkasbitung, Cibadak dan Warunggunung.
Mereka mengembangkan bisnis hunian perumahan di daerah itu, karena lahannya luas juga harga tanah masih murah dibandingkan Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Selain itu juga terlayani akses infrastruktur pembangunan jalur kereta dan jalan tol.
Namun kata Yadi, pihaknya meminta para pengembang investor perumahan itu tentu mengutamakan perumahan subsidi yang terjangkau kalangan masyarakat ekonomi bawah.
“Kami meyakini dua tahun ke depan Lebak dipastikan menjadi daerah hunian perumahan dan menampung jutaan warga DKI Jakarta,”ucap Yadi.
Yadi meneruskan, banyaknya investasi properti perumahan itu tentu dipastikan menyerap ribuan tenaga kerja, seperti pekerja pertukangan, pertamanan hingga petugas pengamanan. Selanjutnya juga dapat menumbuhkan sentra ekonomi baru, karena barang -barang material bangunan perumahan didatangkan dari lokal.
Imbasnya dipastikan tumbuh pelaku – pelaku ekonomi di antaranya pedagang bahan pokok, pedagang bakulan keliling, perabotan rumah tangga, elektronik dan lainnya.
“Kami optimistis Lebak target kemiskinan ekstrem nol persen tahun 2024 bisa terealisasi dengan banyak investor perumahan itu,”tutur Yadi.
Terpisah, Suwadi,( 50) warga Serpomng mengaku dirinya kini bersama keluarga tinggal di Perumahan Maja yang dibangun pengembang PT Citra Maja Raya dengan membeli secara kontan Rp250 juta, termasuk diberikan fasilitas perabotan rumah tangga.
“Kami setiap hari bekerja ke Tanah Abang dan sore hari pulang ke Maja menggunakan transportasi KRL,”ucap Suwadi.
Komentar